Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030
Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.
Pasar pencitraan medis Indonesia diperkirakan akan mencapai $567,5 juta pada 2030 dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,12%, menurut laporan dari Research and Markets.
Laporan tersebut mengungkapkan pertumbuhan sektor ini terutama didorong oleh kemajuan teknologi yang signifikan, peningkatan pengeluaran, dan inisiatif pemerintah yang fokus pada infrastruktur kesehatan dan peningkatan akses ke layanan medis.
Contoh utamanya adalah perluasan layanan Jantung Stroke, Kanker, dan Uronefrologi (KJSU) oleh Kementerian Kesehatan pada Januari, yang mencakup distribusi peralatan medis canggih ke rumah sakit yang terafiliasi dengan Kepolisian Nasional (Polri), Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan universitas.
Namun, rasio dokter terhadap populasi di Indonesia menjadi tantangan bagi ekspansi pasar lebih lanjut.
“Rasio ini tiga kali lebih rendah dibandingkan dengan wilayah Asia Timur dan Pasifik,” kata laporan tersebut.
Selain itu, ketimpangan ini sangat terlihat di daerah pedesaan, di mana 42% dari populasi tinggal dan di mana akses terhadap tenaga kesehatan sangat terbatas.