Apa yang spesial dari keberhasilan RS Pondok Indah Group meraih validasi HIMSS EMRAM level 6? | Healthcare Asia Magazine
, Indonesia
1101 views

Apa yang spesial dari keberhasilan RS Pondok Indah Group meraih validasi HIMSS EMRAM level 6?

Ini adalah satu-satunya rumah sakit di Indonesia yang mendapatkan penilaian tersebut di tingkat tertinggi.

Hingga saat ini, hanya tiga rumah sakit di Indonesia yang berhasil meraih validasi HIMSS (Healthcare Information and Management Systems Society) EMRAM (Electronic Medical Record Adoption Model) Tingkat 6 yakni RS Pondok Indah – Pondok Indah, RS Pondok Indah – Puri Indah, dan RS Pondok Indah – Bintaro Jaya yang ketiganya berada dalam naungan RS Pondok Indah Group. Sedangkan dii Asia Tenggara, ada 4 rumah sakit lain yang secara aktif tervalidasi HIMSS EMRAM Tingkat 6 dan 7. Dua di antaranya berlokasi di Singapura dan dua lainnya di Thailand.

HIMSS EMRAM telah menjadi standar global untuk implementasi transformasi kesehatan digital. Setelah institusi kesehatan diberikan akreditasi ini, maka pasien diyakinkan bahwa rumah sakit sudah matang secara digital; sehingga pasien dapat fokus pada proses penyembuhan mereka tanpa khawatir tentang dokter membuat kesalahan dan keputusan medis yang tidak akurat, serta riwayat medis mereka tetap aman terjaga.

HIMSS merupakan sebuah lembaga organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mereformasi ekosistem kesehatan global melalui kekuatan informasi dan teknologi. Selama lebih dari 60 tahun, HIMSS telah beroperasi di Amerika Utara, Eropa, Inggris, Timur Tengah, dan Asia-Pasifik dengan metodologi EMRAM yang digunakan untuk menilai kematangan digital (digital maturity) rumah sakit di seluruh dunia dengan tujuan membangun dan mengoptimalkan lingkungan kerja digital, meningkatkan performa pelayanan kesehatan, dan bertujuan untuk memberikan pengalaman yang terbaik bagi pasien.

Dalam wawancara ekslusif bersama Healthcare Asia, Chief Executive Officer (CEO) RS Pondok Indah Group, Yanwar Hadiyanto, mengatakan bahwa validasi HIMSS EMRAM Tingkat 6 merupakan bentuk pencapaian akan komitmen rumah sakit dalam meningkatkan kepuasan pasien melalui penyempurnaan kualitas layanan secara berkesinambungan. “Intinya bagaimana kita bisa memberikan solusi yang lebih baik dari yang lain,” kata Yanwar.

RS Pondok Indah Group memanfaatkan validasi HIMSS EMRAM Tingkat 6 untuk mengoptimalkan lingkungan kerja digital. Hal ini dikatakan Yanwar dimungkinkan dengan penyediaan akses data dan informasi penting pada saat diperlukan, yang akan membantu dokter membuat keputusan terkait rencana perawatan pasien berdasarkan riwayat medisnya, meminimalisir risiko kesalahan dalam perawatan pasien, serta menjaga kerahasiaan dan keamanan data pasien.

 Digitalisasi yang dilakukan

Digitalisasi pertama yang dilakukan RS Pondok Indah Group adalah integrasi informasi medis pasien, yang memungkinkan data diakses setiap saat oleh dokter, perawat, atau tenaga medis lain yang berwenang, melalui rekam medis elektronik. Hasil pemeriksaan diagnostik pasien, seperti laboratorium dan radiologi, juga dapat diakses secara real-time pada sistem.

“Riwayat vaksinasi dan pemberian obat juga tercatat secara digital di rekam medis elektronik. Pasien bisa berobat di tiga rumah sakit yang berada di bawah naungan RS Pondok Indah Group karena rekam medisnya bisa diakses dari ketiga rumah sakit tersebut,” kata Yanwar.

Kemudian semua permintaan dari dokter untuk resep obat dan pemeriksaan penunjang (laboratorium dan radiologi) juga dilakukan secara digital melalui sistem, sehingga mengurangi risiko multiple input secara signifikan.

“Demikian pula riwayat kesehatan pasien, kondisi saat ini, dan skor penilaian risiko seperti risiko jatuh, risiko lecet kulit, penurunan kesadaran akan dicatat dalam sistem, sehingga memudahkan dokter untuk menentukan rencana perawatan pasien,” kata Yanwar menambahkan.

Rumah sakit juga menggunakan pemindaian kode RFID/QR untuk pemberian obat, penyimpanan dan pemberian Air Susu Ibu (ASI) di kamar bayi dan NICU, serta transfusi darah untuk mengurangi risiko kesalahan manusia dan meningkatkan keselamatan pasien.

Pada akhirnya, mereka memberikan pemberitahuan untuk pasien dengan kondisi tertentu, misalnya, mereka yang alergi obat atau bagi ibu hamil diperingatkan akan risiko kontraindikasi.

Yanwar mengatakan bahwa pihaknya tidak hanya fokus untuk matang dalam hal digitalisasi tetapi juga matang dalam menyikapi perkembangan teknologi dan inovasi, baik terkait teknologi informasi maupun medical technology. “Kami ingin benar-benar memastikan untuk menghadirkan teknologi yang paling tepat tidak hanya sekedar teknologi yang terbaru,” kata Yanwar.

RS Pondok Indah Group melakukan transformasi digital secara berkesinambungan dan mengadopsi sistem informasi rumah sakit digital, serta mengintegrasikan ratusan peralatan dan teknologi medis ke dalam sistem informasi pasien dan rekam medis elektronik.

“Dalam proses transformasi digitalnya, RS Pondok Indah Group memiliki layanan penunjang yang terintegrasi, seperti laboratorium, farmasi, dan radiologi dengan rekam medis pasien yang terintegrasi dalam berbagai macam software dan ratusan alat kesehatan; serta menerapkan keamanan TI untuk memastikan 95% hingga 100% dokumentasi medis dilakukan secara otomatis, digital, terstruktur, dan didukung oleh keputusan klinis yang telah sistematis,” kata Yanwar.

Lebih banyak teknologi diluncurkan

Saat COVID mulai mereda, Rumah Sakit Pondok Indah Group kembali memikirkan inovasi mereka lebih lanjut. Oleh karena itu, tahun ini mereka memperkenalkan optical coherence tomography (OCT), yang biasanya digunakan untuk pasien angiografi untuk arteri koroner.

“Teknologi ini dapat menghasilkan diagnosa yang lebih baik sebelum dan sesudah prosedur. Kita bisa mengetahui tindakan apa yang paling tepat. Misalnya seperti apa bentuk plak di hati, seberapa besar, di mana harus diletakkan, dan sebagainya,” kata Yanwar.

Kemudian mereka juga memperkenalkan, endoscopic ultrasound. Teknologi pencitraan lewat sebuah kamera kecil yang masuk ke saluran pencernaan. “Ultrasound berada di kamera endoscopic untuk diagnostik dan treatment gangguan-gangguan atau tumor-tumor kecil yang biasanya untuk kanker,” kata Yanwar. Misalnya kanker disaluran empedu atau pankreas yang selama ini tidak bisa dijangkau oleh teknologi biasa. 

RS Pondok Indah Group juga baru saja meluncurkan robotic prostate biopsy yaitu teknologi biopsi terkini dengan detection rate serta akurasi yang tinggi. Teknologi ini mampu mendeteksi kanker prostat secara signifikan dengan lebih presisi dibandingkan dengan metode biopsi konvensional.  Keunggulan lainnya, teknologi ini juga mampu meningkatkan akurasi pengambilan jaringan yang tepat sesuai target biopsi hingga 89,4 persen.

Dalam proses pengambilan sampel jaringan, teknik biopsi akan dipandu oleh gambar dari pencitraan MRI. “Potongan gambar hasil MRI yang dicurigai memiliki indikasi jaringan kanker akan dikontemplasi ke dalam sebuah robot platform yang akan melakukan scanning digital dan menggabungkannya dengan gambar USG real time, dan secara otomatis menentukan titik-titik lokasi biopsi,” jelas Yanwar.

Berbeda dengan teknik biopsi konvensional yang menggunakan pencitraan USG, teknik robotic MRI/US fusion-guided prostate biopsy dapat membedakan jaringan prostat abnormal dengan lebih baik. Yanwar mengatakan bahwa hal ini tentu berkontribusi besar dalam meningkatkan peluang hidup pasien, karena kebanyakan lesi kanker seringkali tidak dapat divisualisasikan pada pemeriksaan USG.

Selain  itu, tindakan biopsi dengan robotic prostate biopsy juga termasuk tindakan yang minim risiko infeksi jika dibandingkan dengan teknik biopsi konvensional yang memiliki risiko infeksi sekitar 3% - 5%. Kurangnya keakuratan teknik biopsi konvensional dalam menentukan titik lokasi biopsi juga dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya false negative sebesar 30%, serta risiko terjadinya perdarahan dan sepsis.

“Dengan teknik robotik ini, dokter juga dapat mengurangi atau menghilangkan trauma jaringan pada pasien. Selain itu, gambaran USG real-time untuk biopsi menjadi lebih terarah, sehingga luka menjadi lebih kecil dan risiko infeksi mendekati nol,” kata Yanwar. 

Terakhir, RS Pondok Indah Group akan segera meluncurkan sport medicine and injury centre ditahun ini. Fasilitas ini nantinya tidak hanya sekedar untuk injury saja, tetapi lebih luas lagi misalnya untuk rehabilitasi pasca operasi. “Karena setiap orang yang bukan atlet pun ingin supaya ketika setelah injury dapat segera normal kembali. Bahkan mereka juga ingin performa mereka dalam berolahraga semakin meningkat,” kata Yanwar.

Yanwar berharap RS Pondok Indah Group dapat selalu berkembang dalam mengadopsi setiap teknologi yang baru. Khususnya terkait teknologi informasi yang menurut Yanwar merupakan perekat dari setiap teknologi medis ataupun fasilitas-fasilitas yang ada, termasuk tenaga medisnya. 

Follow the link for more news on

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.

Pasar pencitraan medis Indonesia diproyeksikan tumbuh 6,12% CAGR hingga 2030

Salah satu pendorong utama adalah peningkatan inisiatif yang dipimpin pemerintah.

Rumah Sakit Pusat Kamboja beralih ke adopsi teknologi untuk meningkatkan layanan jantung

Salah satu teknologi kunci mereka adalah mesin ECMO untuk mendukung hidup yang berkepanjangan dalam kondisi kritis.

Ekspor farmasi Indonesia diperkirakan tumbuh 7,7% CAGR hingga 2028

Berkat upaya pemerintah dan aturan investasi baru untuk meningkatkan produksi domestik.

Jepang dan Indonesia tandatangani MoU untuk pelatihan perawat dan pekerja perawatan

Kemitraan ini bertujuan membimbing tenaga kesehatan Indonesia agar memenuhi standar tenaga kerja profesional Jepang.

Pusat gigi nasional Singapura berada di garda terdepan layanan gigi digital

Teknologi pemindaian intraoralnya menggantikan metode pencetakan gigi tradisional.

Inovasi medis global dan solusi berbasis AI menjadi sorotan

Medical Taiwan 2024 menghadirkan 280 peserta dari 10 negara dan mendorong integrasi teknologi dalam layanan kesehatan.