Mandaya Royal Hospital Puri mendapatkan dua penghargaan utama dalam Healthcare Asia Awards
Rumah sakit itu memenangkan CEO of the Year dan Hospital of the Year membuktikan mereka pelopor dalam industri ini.
Mandaya Royal Hospital (Mandaya) dibangun dengan konsep mengutamakan pengalaman yang luar biasa bagi pasien dan keluarganya serta didukung oleh teknologi medis terkini seperti kedokteran nuklir, dan kedokteran onkologi.
Atas berbagai pencapaiannya, Mandaya dianugerahi dua penghargaan utama dalam Healthcare Asia Awards yang baru saja ditutup: penghargaan CEO of the Year dan Hospital of the Year.
Dengan tema Mengenali Inisiatif Pelopor di Sektor Kesehatan, program penghargaan ini bertujuan untuk menghormati rumah sakit, klinik, dan penyedia layanan kesehatan lainnya yang telah mengatasi tantangan dan memberikan dampak luar biasa pada pasien mereka, terutama di tengah gangguan besar yang disebabkan oleh Pandemi covid-19.
Perpaduan antara pengalaman yang luar biasa, teknologi medis terkini dan arsitektur interior yang nyaman menjadikan Mandaya sebagai rumah sakit yang ditunjuk Kementerian Kesehatan RI sebagai rumah sakit percontohan dan rujukan bagi rumah sakit pemerintah.
Tidak hanya diakui Kementerian Kesehatan dan Pariwisata Indonesia, Mandaya Royal Hospital juga menerima kunjungan kenegaraan dari Kerajaan Belanda.
Beberapa proyek yang telah dijalankan antara lain program Romantic Couple Dining untuk pasien bersalin Mandaya, yaitu makan malam romantis antara ayah dan ibu setelah melahirkan.
Proyek kedua adalah membuat Klinik Tiroid terintegrasi yang membantu pasien mendapatkan diagnosis dalam satu kali kunjungan. Hal ini dimungkinkan melalui tim lengkap yang terdiri dari dokter spesialis, ahli endokrinologi, ahli bedah onkologi, spesialis nuklir, spesialis nutrisi, dan spesialis patologi anatomi.
Proyek ketiga merupakan kebanggaan Mandaya Royal Hospital, di mana rumah sakit ini menghadikanr beberapa gerai restoran dan minuman di dalam area rumah sakit. Ada masakan Asia, Jepang, Barat dan Cina, yang membuatnya luar biasa. Pasien dapat memesan dari kamar dan langsung memasukkan detail tagihan pasien.
Inisiatif ini tidak akan mungkin terwujud tanpa bimbingan dan kepemimpinan dari CEOnya, Dr Ben Widaja.
Dr Ben Widaja, MBChB (UK) adalah CEO/President Director Mandaya Hospital Group yang mengelola dua rumah sakit, Mandaya Royal Hospital Puri dan Mandaya Hospital Karawang, dan saat ini mengawasi pengembangan greenfield dari rumah sakit lain, Mandaya Royal Hospital Antasari, Jakarta.
Memiliki pengalaman 10 tahun dalam pengobatan klinis dan manajemen kesehatan, Dr Ben Widaja berpengalaman tidak hanya dalam manajemen rumah sakit pada aspek strategis dan operasional tetapi juga dalam investasi dan pengembangan rumah sakit greenfield.
Di bawah kepemimpinan Dr Ben Widaja, Mandaya Royal Hospital Puri (MRHP) berubah dari tim yang terdiri dari kurang dari 50 karyawan menjadi lebih dari 650 karyawan dalam setahun.
Strategi rekrutmen dokter Dr Widaja memungkinkan MRHP sekarang memiliki lebih dari 160 Dokter Spesialis dan Subspesialis, termasuk beberapa Profesor, dari lebih dari 70 spesialisasi yang berbeda.
Pengembangan dan penyampaian “Konsep Pengalaman Pasien dan Keluarga” Mandaya telah menjadi prioritas utama Dr Ben Widaja.
Dr Widaja telah memainkan peran penting dalam pesatnya pertumbuhan dan kesuksesan Rumah Sakit Mandaya Royal Puri, yang dianggap jauh melampaui proyeksi pertumbuhan normal Rumah Sakit khas Indonesia.
Dalam pemberian penghargaan ini, dewan juri mempertimbangkan tiga capaian utama.
Pertama adalah berhasil memimpin pengembangan MRHP dari proyek greenfield menjadi rumah sakit terkenal secara nasional dengan talenta terbaik, termasuk 160+ konsultan dari 60+ spesialisasi, dalam satu tahun.
Kedua, rumah sakit juga mencapai pertumbuhan pesat dalam jumlah pasien dan pendapatan, mencapai EBITDA dan laba bersih positif dalam 5 dan 13 bulan operasi rumah sakit.
Ketiga, juga mempertimbangkan bahwa MRHP meraih beberapa penghargaan dari berbagai lembaga pemberi penghargaan, dan dipilih sebagai rumah sakit tujuan terbaik oleh pemerintah.