Malaysia beefs up health tourism budget in bid to attract more patients | Healthcare Asia Magazine
, Malaysia

Malaysia beefs up health tourism budget in bid to attract more patients

It allocated $4.77m in 2019.

The Malaysia Health Tourism Council (MHTC) was allocated US$4.77m (MYR20m) in the country’s recently-released national budget.

This comes on back of Malaysia’s aggressive drive to attract more medical tourists. The number of medical tourists in Malaysia has surged in recent years, jumping from just 641,000 in 2011 to 921,000 in 2016.

Sarawak alone has received 33,400 foreign patients in the first nine months of the year, generating $10.07m (MYR42.2m) in medical tourism receipts.

Prime Minister Mahathir Mohamad has also urged healthcare providers to turn medical tourism into a major income driver for the country’s economy. Indonesian patients are among Malaysia’s largest markets, government data reveal.

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

Hong Kong mencari solusi atas kurangnya perawat

Kota ini harus meningkatkan kondisi kerja dan menawarkan gaji yang lebih baik bagi perawat.

Rawat jalan mengurangi tekanan pada rumah sakit di Singapura

Rawat inap lebih mahal karena adanya biaya kamar, perawatan, dan biaya lainnya.

Tantangan di panti jompo Singapura masih berlanjut

Layanan mereka bersifat rutin dan tidak dipersonalisasi, terutama karena keterbatasan sumber daya.

Rekam medis elektronik dengan AI semakin menjanjikan

Namun, teknologi ini juga berisiko terhadap serangan backdoor, posioning data, dan akses tidak sah.

Asia Tenggara masih kekurangan platform kesehatan terpadu

Ketiadaan ekosistem tunggal merugikan pasien.

Spine AI oleh NUH mempercepat deteksi masalah tulang belakang

Rumah sakit di Singapura itu memperkirakan lonjakan volume pemindaian seiring populasi yang menua.