Rumah Sakit Tzu Chi Indonesia menggunakan robot untuk mengobati hernia | Healthcare Asia Magazine
, Indonesia
715 views

Rumah Sakit Tzu Chi Indonesia menggunakan robot untuk mengobati hernia

Fasilitas medis ini telah merawat 40 pasien dengan prosedur minimal invasif.

Rumah Sakit Tzu Chi di Jakarta telah meluncurkan Hernia Center, yang bertujuan mengobati semua jenis hernia menggunakan teknologi termutakhir sekaligus mendorong deteksi dini.

Berlokasi di lantai dua rumah sakit, Hernia Center menawarkan bedah hernia konvensional dan laparoskopi serta dilengkapi dengan Versius Modular Robotic System, sebuah robot bedah portabel.

Dikembangkan oleh CMR Surgical yang berbasis di Cambridge, robot ini memungkinkan prosedur minimal invasif, sehingga mengurangi kerusakan jaringan, meningkatkan kenyamanan pasien, dan mempercepat waktu pemulihan.

Menurut Mayo Clinic, hernia terjadi ketika jaringan, seperti bagian usus, menonjol melalui titik lemah pada otot perut. Benjolan yang dihasilkan dapat menyebabkan rasa sakit, terutama saat batuk, membungkuk, atau mengangkat benda berat, meskipun banyak kasus hernia tidak menimbulkan rasa sakit.

“Kami berupaya membekali tenaga medis kami dengan alat terbaik yang tersedia agar mereka dapat bekerja pada tingkat tertinggi,” kata Satyanegara, seorang ahli bedah saraf sekaligus direktur senior di Rumah Sakit Tzu Chi. “Ini adalah pencapaian penting dalam perjalanan kami untuk melayani lebih banyak pasien.”

Hernia Center di Rumah Sakit Tzu Chi, yang berakar dari kelompok kemanusiaan Buddhis Taiwan, dijalankan oleh tim ahli bedah yang menguasai teknologi robotik, memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan paling modern dan efektif yang tersedia.

Selain menangani pasien, Hernia Center juga berfungsi sebagai pusat pelatihan bagi tenaga medis. Para dokter dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam manajemen hernia melalui pengalaman langsung dengan bedah robotik.

Gunawan Susanto, Presiden Direktur Rumah Sakit Tzu Chi, mengatakan  meskipun perawatan hernia tampak sederhana, pendekatan menyeluruh tetap diperlukan, mulai dari diagnosis hingga perawatan pascaoperasi. “Kami berkomitmen mendidik dan membimbing pasien sepanjang proses perawatan,” katanya kepada wartawan dalam peluncuran Hernia Center pada 7 Oktober.

Sementara itu, Barlian Sutedja, seorang ahli bedah umum di Rumah Sakit Tzu Chi, menyoroti bahwa beberapa pasien mungkin tidak menyadari bahwa mereka mengidap hernia. “Di Hernia Center, kami menyediakan konsultasi dan pemeriksaan untuk menentukan apakah gejala yang dialami berkaitan dengan hernia, serta langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencegah komplikasi.”

Dokter di Hernia Center telah menangani 40 pasien menggunakan robot bedah. “Bedah robotik untuk pengobatan hernia sangat efektif dalam mengurangi nyeri, terutama pada kasus yang rumit, sehingga menjadi pilihan ideal bagi banyak pasien,” kata Barlian.

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

Asia Tenggara masih kekurangan platform kesehatan terpadu

Ketiadaan ekosistem tunggal merugikan pasien.

Spine AI oleh NUH mempercepat deteksi masalah tulang belakang

Rumah sakit di Singapura itu memperkirakan lonjakan volume pemindaian seiring populasi yang menua.

Tim Brain Attack Asian Hospital menangani stroke dengan tangkas

Pasien yang tiba dalam enam jam melewati jalur cepat.

SMCV mendorong stimulasi otak untuk membantu pasien stroke

Prosedur medis noninvasif dan tanpa rasa sakit ini meningkatkan pemulihan keterampilan motorik.

Kawasan Asia-Pasifik mendorong keberagaman dalam uji klinis

Rumah sakit harus menerapkan desain uji klinis yang inklusif untuk pengobatan yang lebih efektif, kata Medidata.

KFSHRC Saudi bertumpu pada inovasi untuk mentransformasi layanan kesehatan

Rumah sakit ini mempercepat adopsi teknologi baru untuk memposisikan dirinya sebagai pemimpin global di bidang kedokteran.

Angkor Hospital merencanakan pusat trauma untuk anak-anak

Fasilitas ini akan memiliki ICU, ruang gawat darurat, ruang operasi, dan bangsal bedah.

Bali International Hospital dan HK Asia Medical mendirikan pusat jantung baru

Fasilitas ini akan menawarkan diagnostik, operasi invasif minimal, dan perawatan pasca operasi.