Rumah sakit KMU mengadopsi teknologi Denmark untuk meredakan stres ibu hamil dalam proses persalinan.
Ini akan mengurangi beban kerja perawat dan mengatasi kepadatan di ruang gawat darurat.
Dari berbagai ide cemerlang untuk meredakan stres dan kecemasan ibu hamil yang akan melahirkan, Universitas Kedokteran Kaohsiung (KMU) melompat ke inovasi untuk mengatasi masalah ini di Rumah Sakit Gangshan yang di bawah naungannya.
KMU mendirikan teknologi audio-visual Denmark di Ruang Persalinan Sensorik (SDR) untuk memberikan rasa tenang dan kemudahan, alih-alih mengekspos ibu hamil pada lingkungan stres di departemen darurat, tanpa tempat untuk istirahat ketika rasa sakit persalinan mulai terasa.
Ruang tersebut memiliki pencahayaan, suara, dan faktor lain yang dapat diatur untuk menciptakan suasana yang santai untuk berbagai fase proses persalinan sambil mempersiapkan mereka untuk ruang persalinan.
Sherry Chen, seorang perwakilan dari KMU Healthcare, menjelaskan bahwa SDR sangat membantu menenangkan saraf ibu hamil saat mereka mengantisipasi pengalaman yang secara alami menyakitkan.
Bagi perawat, ketika ibu dalam keadaan nyaman, perawat dapat lebih mudah fokus pada tugas mereka seperti memantau tanda-tanda vital dan berkomunikasi dengan ibu.
"Jika ibu tidak gugup, itu akan memberikan lebih banyak kenyamanan dan perawat dapat mengurangi beban kerja mereka di ruangan," kata Chen.
Ketika ditanya seberapa lama ibu harus tinggal di SDR, Chen mengatakan itu tergantung pada keputusan dokter. Bisa berlangsung sekitar 12 jam atau lebih dalam sehari.
Di Taiwan, SDR sudah ada di cabang rumah sakit Hsin-Chu dari KMU di distrik utara dan tahun depan, akan diterapkan di rumah sakit KMU lainnya.
Inovasi KMU
KMU juga berinvestasi dalam teknologi perawatan pencegahan lainnya yang menambah kenyamanan bagi pasien mereka seperti perangkat wearable untuk pemantauan jantung dan perawatan tidur.
Perangkat wearable dapat mendeteksi gerakan jantung dan menilai kapasitas beban jantung. Data yang dikumpulkan dari teknologi ini juga akan membantu mengevaluasi apakah pasien rentan terhadap risiko gagal jantung.
Untuk perawatan tidur, sistem rumah sakit menggabungkan interface otak-komputer yang dapat dipakai dan teknologi Internet-of-Things (IoT) untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas tidur pasien.