Begini cara startup merevolusi layanan kesehatan di Asia
Sebuah platform menyediakan konsultasi mendalam yang dipersonalisasi hanya dengan satu klik.
Pasien selalu diajari untuk tidak pernah mencari gejala mereka secara online, agar mereka tidak menemukan situs web medis yang akan membuat kondisi mereka menjadi tidak proporsional. Tetapi, bagaimana jika pasien dapat berbicara dengan dokter melalui aplikasi daripada mencari sendiri gejalanya? Dengan search engine pencarian dokter miliknya, startup teknologi kesehatan (healthtech) DocDoc berusaha membantu pasien menemukan layanan medis khusus berkualitas tinggi untuk kebutuhan unik mereka. Healthcare Asia duduk bersama CEO dan Co-Founder DocDoc, Cole Sirucek untuk menemukan perkembangan terbaru di bidang teknologi kesehatan yang sedang booming di kawasan ini.
1. Bagaimana status bidang healthtech di Asia saat ini dalam hal pendanaan? Siapa penggerak utama?
Saat ini, ekosistem teknologi kesehatan di Asia Pasifik adalah yang terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serikat. Pada 2018 saja, industri kawasan ini mengumpulkan investasi sebesar US$6,3 miliar(1).
Lingkup Asia, India, Cina, dan Singapura muncul sebagai pusat teknologi kesehatan utama (2) karena mereka memegang bagian yang signifikan dari ekosistem, dengan mayoritas startup berbasis di negara-negara ini dan karena mereka menarik sebagian besar investasi.
2. Apa saja peluang dan tantangan di bidang healthtech yang dihadapi oleh startup seperti DocDoc saat ini?
Pemerintah dan perusahaan di seluruh Asia terus mencari cara untuk berinovasi dalam hal solusi baru untuk mengatasi beberapa tantangan layanan kesehatan yang paling mendesak di kawasan ini, termasuk populasi yang menua, kurangnya akses ke informasi yang relevan, dan meningkatnya biaya. Misalnya, Hong Kong baru-baru ini membuat dorongan besar untuk mempromosikan negaranya sebagai pusat InsurTech, dengan pembentukan independent insurance authority (IIA) baru, serta menerbitkan perusahaan asuransi online pertama di bawah sistem “fast-track”. Singapura juga mengumumkan mereka akan menginvestasikan tambahan S$300 juta untuk research and development (R&D) dalam teknologi seperti AI dan cybersecurity, seiring dengan negara ini yang terus mengembangkan layanan kesehatan.
Pada saat yang sama, kami juga melihat munculnya konsumen yang terinformasi – termasuk dalam layanan kesehatan, di mana mereka mencari keleluasaan untuk mengakses informasi paling terbaru dan relevan di ujung jari mereka, di mana pun lokasinya, untuk membantu mereka membuat keputusan yang tepat.
Di seluruh Asia, konsumen dalam layanan kesehatan mengalami kurangnya transparansi dan customer service di bawah rata-rata. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam mendapatkan konsultasi layanan primer, dalam banyak kasus, hanya untuk mengetahui bahwa mereka perlu menemui spesialis. Kemudian mulailah tugas yang menakutkan untuk mencari spesialis yang tepat. Satu-satunya pilihan pasien adalah mengandalkan direktori dokter online atau rujukan dari teman dan keluarga. Direktori dokter online memberikan informasi yang sangat sedikit tentang latar belakang dan keahlian para spesialis, sehingga sangat sulit untuk membedakan antara banyak dokter di bawah spesialisasi yang sama, di wilayah yang sama. Rujukan dari teman dan keluarga didasarkan tidak lebih daripada bukti anekdotal. Konsumen sebagian besar dipaksa untuk memilih dokter dalam kekosongan informasi dan mengandalkan keberuntungan semata.
Kurangnya informasi tidak hanya menyebabkan tekanan besar pada pasien tetapi juga mengarah ke tingkat komplikasi, tingkat penerimaan kembali, dan biaya yang lebih tinggi.
Semua ini menghadirkan peluang besar bagi para inovator teknologi kesehatan. Namun, karena stakeholders utama memiliki kepentingan yang sangat beragam dan seiring pertumbuhan bisnis, tantangan utama yang mungkin dihadapi perusahaan adalah melupakan kepentingan terbaik pasien, sehingga perlu ada prioritas untuk menjaga mereka tetap terlindungi. Untuk melakukan ini, penyedia dan pembayar layanan kesehatan harus beralih ke model yang berpusat pada pasien untuk memastikan mereka menangani dan memenuhi kebutuhan pasien.
3. Apa peran startup dalam mendorong inovasi healthtech?
Di seluruh industri, startup cenderung lebih gesit daripada perusahaan besar dan karenanya cenderung lebih cepat menghadirkan teknologi dan model bisnis baru yang inovatif ke pasar. Industri healthtech tidak berbeda. Untuk tetap sukses di masa depan, ekosistem perlu fokus pada bagaimana hal itu dapat mengatasi serta menyelesaikan kesenjangan dan tantangan layanan kesehatan di seluruh pasar, sambil menjaga keseimbangan antara peran perusahaan besar dan startup.
4. Bagaimana DocDoc memanfaatkan AI untuk membantu pasien?
DocDoc adalah jaringan virtual dokter dan rumah sakit yang membantu pasien menemukan layanan medis khusus berkualitas tinggi untuk kebutuhan unik mereka, saat mereka membutuhkannya. Dengan lebih dari 23.000 dokter dan 793 rumah sakit dan klinik di bawah kontrak, kami memiliki jaringan dokter terbesar di Asia, yang mencakup berbagai keahlian.
Komponen kunci dari penawaran kami adalah search engine pencarian dokter kami, HOPE (heuristic for outcome, price, and experience). Didukung oleh AI, HOPE memungkinkan kami mencari basis data 23.000 dokter dan membandingkannya berdasarkan hasil, harga, dan pengalaman pada tingkat perincian prosedur dan kondisi. Dalam melakukannya, HOPE menemukan kecocokan terbaik antara kebutuhan unik pasien dan keahlian dokter. Proposisi nilai DocDoc, yang didukung oleh HOPE, sepenuhnya unik di industri ini.
Namun, kami menyadari layanan kesehatan bersifat pribadi dan pasien menghargai human touch. Oleh karena itu, kami menggabungkan mesin pencarian dokter bertenaga AI dengan customer service terbaik yang disediakan oleh konsultan pencarian dokter yang terlatih secara medis. Ketika seorang pasien menghubungi kami, konsultan pencarian dokter kami mendiskusikan kebutuhan medis pasien secara rinci dan memanfaatkan HOPE untuk menyediakan panel khusus dari dokter yang direkomendasikan. Setiap panel dokter yang direkomendasikan secara unik disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan medis dari kondisi pasien atau prosedur yang diminta. Selain itu, pasien diberikan laporan pencarian dokter yang berisi informasi rinci tentang dokter yang direkomendasikan dengan cara yang ramah konsumen dan mudah dicerna.
Kami telah membangun dan terus membangun database kami dengan menghabiskan waktu berjam-jam dengan setiap dokter, menyelidiki kualitas layanan dan mendokumentasikan prosedur dan kondisi di mana dokter itu unggul. Kami juga meninjau national records untuk mengonfirmasi kredensial dan menemukan tindakan hukum.
Tujuan kami memberi pasien akses ke informasi yang kuat dan kredibel untuk membantu mereka menemukan layanan yang tepat pada waktu yang tepat, dan kami percaya bahwa data ini akan membantu memberdayakan mereka untuk melakukan hal itu.
5. Apa hal selanjutnya untuk DocDoc?
Industri layanan kesehatan di Asia Pasifik sedang berkembang pesat karena pasien menuntut layanan yang disesuaikan dengan lebih baik. Kami berharap dapat membawa platform pencarian dokter bertenaga AI kami ke lebih banyak pasien di seluruh Asia untuk membantu mereka menemukan dokter yang tepat pada waktu yang tepat berdasarkan informasi yang diverifikasi.
Dengan investasi terbaru kami dari Cyberport Macro Fund (CMF), kami selangkah lebih dekat dengan ini karena kami akan berupaya memperkuat dan mengembangkan jaringan dokter kami di Hong Kong, sambil memperluas kehadiran pasar kami. Kami juga akan bekerja sama dengan CMF untuk memanfaatkan fasilitas, infrastruktur, dan jaringan Cyberport untuk terus memperluas jejak asuransi kami di Hong Kong, menyediakan layanan pencarian dokter berbasis data kepada pemegang polis asuransi.
[1] Asia HealthTech Investment Landscape Full Year 2018 Report, Galen Growth Asia, January 2019
[2] Asia HealthTech Investment Landscape Full Year 2018 Report, Galen Growth Asia, January 2019