Jalur baru bagi dokter di Hong Kong berpotensi dorong inovasi | Healthcare Asia Magazine
, Hong Kong
Photo from Envato

Jalur baru bagi dokter di Hong Kong berpotensi dorong inovasi

Hal ini juga berpotensi semakin membebani sumber daya dalam jangka pendek.

Hong Kong meluncurkan jalur ganda bagi dokter yang memungkinkan mereka membagi waktu antara merawat pasien, mengajar, dan melakukan penelitian. Skema ini diharapkan mampu menutup kekurangan tenaga medis yang kian mendesak sekaligus mendorong inovasi medis.

Menteri Kesehatan Lo Chung-mau mengatakan kepada Healthcare Asia bahwa program ini bertujuan menumbuhkan lebih banyak talenta medis sekaligus mendorong rumah sakit mengintegrasikan praktik klinis dengan pengembangan akademik. “Pekerjaan klinis seorang dokter tidak bisa dipisahkan dari pengajaran dan penelitian. Pengalaman klinis juga dapat diterjemahkan menjadi studi-studi baru,” ujarnya melalui email.

Program ini diluncurkan pada akhir tahun lalu dengan dukungan dana riset kesehatan publik, termasuk alokasi khusus untuk penelitian penyakit menular. Dokter yang diterima dalam jalur ini akan mendapat waktu khusus untuk mengerjakan penelitian di University of Hong Kong atau Chinese University of Hong Kong, sembari tetap menjalankan tugas klinis di rumah sakit publik.

Meski diharapkan dapat memperkuat kapasitas medis kota dalam jangka panjang, para pakar menilai inisiatif ini juga berpotensi menambah beban sumber daya yang sudah terbatas dalam jangka pendek. Pemerintah memperkirakan Hong Kong akan menghadapi kekurangan lebih dari 1.500 dokter pada 2030.

“Dengan kewajiban meluangkan setidaknya 30% waktu untuk mengajar dan meneliti, otomatis waktu dokter di rumah sakit akan berkurang,” ujar Shin Thant Aung, Direktur di YCP Solidiance, melalui Microsoft Teams. Ia menambahkan, rumah sakit juga perlu mengantisipasi kenaikan gaji serta biaya administrasi pada tahap awal, sebelum dana riset dan perekrutan tenaga medis dari luar negeri bisa membantu meringankan tekanan finansial.

Untuk meminimalisasi dampak tersebut, Otoritas Rumah Sakit akan menerapkan program secara bertahap, bukan langsung melibatkan semua dokter yang memenuhi syarat. “Perlu keseimbangan antara layanan klinis dan komitmen akademik,” kata Aung.

Menurut Dicky Chow, Kepala Bidang Kesehatan dan Inovasi Sosial di Our Hong Kong Foundation, rumah sakit juga harus menyesuaikan alokasi staf dan cara menilai kinerja ketika model jalur ganda diterapkan. “Mereka perlu melampaui fokus semata pada hasil pasien,” ujarnya via Zoom. Ia menambahkan, rumah sakit bisa memperoleh lebih banyak pendanaan jika penelitian terhubung erat dengan operasional, sambil membentuk tim administrasi khusus untuk mendukung dokter. Penilaian kinerja, menurutnya, sebaiknya memberi penghargaan atas kontribusi klinis maupun akademis.

Chow juga menekankan perlunya revisi kurikulum pendidikan kedokteran agar pelatihan riset lebih terintegrasi. “Kecuali mahasiswa memilih jalur tersebut, mereka tidak dibekali keterampilan riset yang esensial. Kurikulum yang direvisi akan lebih mendukung model jalur ganda ini,” jelasnya.

Lo menegaskan pemerintah akan memantau pelaksanaan program sebelum memutuskan apakah akan diperluas ke lebih banyak rumah sakit dan spesialisasi. “Kami akan terus meninjau langkah ini,” ujarnya.

Namun, para pakar masih berhati-hati jika pendekatan serupa diterapkan pada profesi kesehatan lain. Aung menilai model ini kurang cocok bagi perawat, karena beban kerja mereka menyisakan sedikit ruang untuk penelitian.

Meski begitu, Chow menyebut sudah ada upaya kecil di bidang keperawatan dan profesi kesehatan terkait. “Dalam jangka panjang, ada potensi jelas bagi mereka untuk ikut jalur ganda. Dengan bekerja sama dengan universitas, model ini bisa dikembangkan lebih jauh,” katanya.

Follow the link s for more news on

Jalur baru bagi dokter di Hong Kong berpotensi dorong inovasi

Hal ini juga berpotensi semakin membebani sumber daya dalam jangka pendek.

APAC muncul sebagai pemain kunci di pasar global perangkat neurologi

India dan Tiongkok tengah mengalami pertumbuhan pesat dalam bidang teknologi medis.

Ciputra Mitra Hospital percepat penanganan jantung dan stroke

Begitu pasien tiba, kode jantung atau stroke langsung diaktifkan.

Singapura tingkatkan pemanfaatan AI untuk perawatan paru-paru

Health Sciences Authority telah memberikan persetujuan pra-pasar untuk LungVision.

EMC Healthcare dan InterSystems akan meluncurkan sistem rekam medis elektronik canggih di Indonesia

Sistem ini dilengkapi dengan dokumentasi otomatis dan kode berbasis AI.

Rumah sakit swasta di Filipina diminta berhati-hati akan pengeluaran

Klaim layanan kesehatan di negara ini diperkirakan meningkat 21% tahun ini.

KTPH melacak pasien dan peralatan secara real-time

Rumah sakit milik negara Singapura ini juga berencana menggunakan gelang RFID pasif untuk melacak lokasi pasien.

Sistem otomatis mengangkut instrumen bedah di Singapura

Sistem ini mengirimkan instrumen siap pakai langsung ke meja operasi.