CyberKnife di Asian Hospital dapat melacak tumor real-time | Healthcare Asia Magazine
, Philippines
197 views
Photo from Asian Hospital and Medical Center

CyberKnife di Asian Hospital dapat melacak tumor real-time

Sistem bedah radiasi robotik ini memangkas durasi perawatan kanker dari 30 menjadi lima sesi.

Asian Hospital and Medical Center yang berbasis di Manila memperkenalkan teknologi radioterapi yang dapat melacak tumor kanker secara real-time dengan menyesuaikan gerakan alami tubuh seperti pernapasan dan pencernaan.

Teknologi CyberKnife, yang dijadwalkan diluncurkan pada Juli, akan menjadi yang pertama di Filipina, kata Beaver Tamesis, Presiden dan CEO Asian Hospital, kepada Healthcare Asia. “Sistem ini bersifat robotik dan didukung oleh AI,” katanya dalam wawancara via Zoom.
 

Jika tumor berada di paru-paru dan bergerak seiring pernapasan pasien, atau terletak di usus besar dan bergeser, teknologi ini dapat menyesuaikan pemberian radiasi untuk meminimalkan dampaknya pada jaringan sehat, tambahnya.

Kanker merupakan penyebab kematian ketiga terbesar di Filipina pada 2024, menurut badan statistik setempat.

Tamesis mengatakan bahwa teknik radiasi tradisional kurang presisi. Misalnya, tumor yang berada di dekat mata dapat menimbulkan risiko tinggi. “Perbedaan hanya satu milimeter dari tumor dapat berdampak signifikan terhadap kesejahteraan pasien.”

Teknik konvensional seperti intensity-modulated radiation therapy memerlukan banyak sesi selama beberapa minggu, meskipun setiap sesi hanya berlangsung sekitar 10 menit. CyberKnife dapat memangkas jumlah sesi perawatan dari 30 menjadi hanya lima sesi.

“Hal ini sangat bermanfaat bagi pasien yang datang dari berbagai provinsi karena mereka tidak perlu menjalani rawat inap dalam waktu lama,” kata Tamesis.

Kapasitas pasien juga diperkirakan meningkat dengan teknologi baru ini. Ia mencatat bahwa mesin lama mereka hanya dapat menangani dua pasien per hari. “Bahkan itu pun masih sulit.”

Tamesis menyebutkan bahwa investasi mereka dalam teknologi ini merupakan langkah besar, membandingkan biayanya dengan “membeli sebuah rumah sakit kecil.”

Namun, biaya perawatan pasien akan ditanggung oleh penyedia asuransi kesehatan negara Filipina serta berbagai health maintenance organizations. “Anda membayar perawatan, bukan mesinnya.”

Philippine Health Insurance Corp. dapat menanggung hingga 50% dari biaya perawatan, kata Tamesis.

Mesin ini sedang dipasang di bunker terapi radiasi rumah sakit, yang telah ditingkatkan dengan sistem pendingin udara dan pengendalian kelembapan untuk memastikan kondisi optimal.

“Kami juga telah meningkatkan fasilitas untuk terapi infus, kemoterapi, terapi imunologi, serta perawatan suportif seperti transfusi,” kata CEO tersebut.

Rumah sakit ini baru-baru ini berinvestasi dalam sistem all-in-one untuk pewarnaan jaringan, sebuah teknik yang digunakan dalam diagnosis penyakit seperti kanker.

“Peralatan baru kami mengotomatisasi proses ini,” kata Tamesis. “Kami berfokus pada pengobatan presisi. Kami ingin radioterapi, terapi obat, dan semua aspek perawatan selaras dengan tren pengobatan yang dipersonalisasi.”
 

 

Follow the link s for more news on

EMC Healthcare dan InterSystems akan meluncurkan sistem rekam medis elektronik canggih di Indonesia

Sistem ini dilengkapi dengan dokumentasi otomatis dan kode berbasis AI.

Rumah sakit swasta di Filipina diminta berhati-hati akan pengeluaran

Klaim layanan kesehatan di negara ini diperkirakan meningkat 21% tahun ini.

KTPH melacak pasien dan peralatan secara real-time

Rumah sakit milik negara Singapura ini juga berencana menggunakan gelang RFID pasif untuk melacak lokasi pasien.

Sistem otomatis mengangkut instrumen bedah di Singapura

Sistem ini mengirimkan instrumen siap pakai langsung ke meja operasi.

Island Hospital menggunakan rehabilitasi berbasis data untuk mempercepat pemulihan

Teknologi ini menyesuaikan latihan pasien dan memberikan feedback secara real-time.

Rumah Sakit didesak menutup kesenjangan dalam layanan kesehatan perempuan

Investasi yang lebih baik dalam kesehatan perempuan dapat meningkatkan perekonomian global sebesar USD 1 triliun per tahun pada 2040.

NUHCS melatih lebih banyak ahli bedah untuk implantasi katup jantung yang kurang invasif

TAVI menargetkan kondisi yang sering dimulai dengan murmur jantung.