Ambulatory EMR market to reach $8.25b in 2025 | Healthcare Asia Magazine
, APAC
Photo by Mikhail Nilov via Pexels

Ambulatory EMR market to reach $8.25b in 2025

Asia-Pacific is projected to be the fastest-growing region.

The ambulatory electronic medical records (EMR) market is expected to grow from $7.62b in 2024 to $8.25b in 2025, at a compound annual growth rate (CAGR) of 8.3%, according to ResearchAndMarkets.com.

This growth is driven by government initiatives, rising chronic diseases, and improvements in patient care.

North America was the largest market in 2024, whilst Asia-Pacific is projected to be the fastest-growing region. The market is expected to reach $12.09b by 2029, with a CAGR of 10%, fueled by increased telehealth adoption, global expansion, data security, and rising healthcare expenditures.

Key trends include the adoption of cloud-based solutions, artificial intelligence (AI) integration, improved user experience (UX) design, and patient portals.

The increase in chronic diseases is a major growth factor. The World Health Organisation predicts a 77% rise in new cancer cases by 2050, leading to greater demand for EMR systems. Additionally, the adoption of Electronic Health Records (EHR) is accelerating, with 88.2% of office-based physicians in the U.S. using EMR systems, according to the CDC.
 

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

Hong Kong mencari solusi atas kurangnya perawat

Kota ini harus meningkatkan kondisi kerja dan menawarkan gaji yang lebih baik bagi perawat.

Rawat jalan mengurangi tekanan pada rumah sakit di Singapura

Rawat inap lebih mahal karena adanya biaya kamar, perawatan, dan biaya lainnya.

Tantangan di panti jompo Singapura masih berlanjut

Layanan mereka bersifat rutin dan tidak dipersonalisasi, terutama karena keterbatasan sumber daya.

Rekam medis elektronik dengan AI semakin menjanjikan

Namun, teknologi ini juga berisiko terhadap serangan backdoor, posioning data, dan akses tidak sah.

Asia Tenggara masih kekurangan platform kesehatan terpadu

Ketiadaan ekosistem tunggal merugikan pasien.

Spine AI oleh NUH mempercepat deteksi masalah tulang belakang

Rumah sakit di Singapura itu memperkirakan lonjakan volume pemindaian seiring populasi yang menua.