ASAN Medical Centre VR-based app to treat post-stroke visual field defects | Healthcare Asia Magazine
, South Korea
Photo from Eren Li on Pexels

ASAN Medical Centre VR-based app to treat post-stroke visual field defects

VIVID Brain utilises a training algorithm for patient-customised learning.

A research team led by Dong-Wha Kang of the Department of Neurology at the ASAN Medical Centre has developed a digital therapeutic device to improve visual field defects after stroke.

In collaboration with interdisciplinary researchers in neuroscience, software development, and mathematics, the team introduced VIVID Brain, a virtual reality (VR) based mobile application that emphasises patient-customised visual perception learning.

The application features a training algorithm designed for a 12-week programme and remote monitoring for continuous management.

According to ASAN, the device has recently obtained marketing authorisation from the Ministry of Food and Drug Safety (MFDS).

 

Pemindaian AI terkini meningkatkan diagnosa di Shin Kong Wu Ho-Su Memorial Hospital

Rumah sakit di Taiwan ini menggunakan teknologi endoskop yang dibantu AI untuk mendeteksi polip dan kamera resolusi tinggi untuk telemedis.

Hong Kong mencari solusi atas kurangnya perawat

Kota ini harus meningkatkan kondisi kerja dan menawarkan gaji yang lebih baik bagi perawat.

Rawat jalan mengurangi tekanan pada rumah sakit di Singapura

Rawat inap lebih mahal karena adanya biaya kamar, perawatan, dan biaya lainnya.

Tantangan di panti jompo Singapura masih berlanjut

Layanan mereka bersifat rutin dan tidak dipersonalisasi, terutama karena keterbatasan sumber daya.

Rekam medis elektronik dengan AI semakin menjanjikan

Namun, teknologi ini juga berisiko terhadap serangan backdoor, posioning data, dan akses tidak sah.

Asia Tenggara masih kekurangan platform kesehatan terpadu

Ketiadaan ekosistem tunggal merugikan pasien.

Spine AI oleh NUH mempercepat deteksi masalah tulang belakang

Rumah sakit di Singapura itu memperkirakan lonjakan volume pemindaian seiring populasi yang menua.