4 Malaysian hospitals shortlisted for gov’t medical tourism hospital programme | Healthcare Asia Magazine
, Malaysia
651 views
From left to right: Mr. Stanley Lam, Chief Executive Officer of Mahkota Medical Centre; Mr. Bryan Lin, Chief Executive Officer of Subang Jaya Medical Centre; Mr. Mohd Daud Mohd Arif, Chief Executive Officer of Malaysia Healthcare Travel Council; Yang Berhormat Dr. Zaliha Mustafa, Minister of Health; Yang Berbahagia Dato' Zainal Alhakab Seman, Deputy Secretary General (Management), Ministry of Health; Yang Berbahagia Datuk Dr. Aizai Azan bin Abdul Rahim, Chief Executive Officer of Institut Jantung Negara; and Dr. Goh Kok Yeong, Chief Operating Officer of Island Hospital. /MHTC

4 Malaysian hospitals shortlisted for gov’t medical tourism hospital programme

This will help in the goal of Best Malaysia Healthcare Travel Experience by 2025.

With the aim of improving medical tourism in Malaysia, the Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC) announced that four hospitals were shortlisted for its Flagship Medical Tourism Hospital Programme.

National Heart Institute (Institut Jantung Negara), Island Hospital, Mahkota Medical Centre, and Subang Jaya Medical Centre are included in the programme, that will help Malaysia’s healthcare sector in achieving its goal of serving the Best Malaysia Healthcare Travel Experience by 2025.

READ: Noncommunicable diseases cost Malaysia $2.17b in healthcare

The hospitals were chosen through data analysis and on-site assessments. The finalists are advancing into the next phase of the programme, the acceleration Pperiod, which will continuously evaluate their growth and development against best practices and benchmarks in medical and service excellence and international branding over a three-year period.

Malaysia’s travel and healthcare attracted 1.06 million European tourists and 1.22 million healthcare travellers in 2019. 

EMC Healthcare dan InterSystems akan meluncurkan sistem rekam medis elektronik canggih di Indonesia

Sistem ini dilengkapi dengan dokumentasi otomatis dan kode berbasis AI.

Rumah sakit swasta di Filipina diminta berhati-hati akan pengeluaran

Klaim layanan kesehatan di negara ini diperkirakan meningkat 21% tahun ini.

KTPH melacak pasien dan peralatan secara real-time

Rumah sakit milik negara Singapura ini juga berencana menggunakan gelang RFID pasif untuk melacak lokasi pasien.

Sistem otomatis mengangkut instrumen bedah di Singapura

Sistem ini mengirimkan instrumen siap pakai langsung ke meja operasi.

Island Hospital menggunakan rehabilitasi berbasis data untuk mempercepat pemulihan

Teknologi ini menyesuaikan latihan pasien dan memberikan feedback secara real-time.

Rumah Sakit didesak menutup kesenjangan dalam layanan kesehatan perempuan

Investasi yang lebih baik dalam kesehatan perempuan dapat meningkatkan perekonomian global sebesar USD 1 triliun per tahun pada 2040.

NUHCS melatih lebih banyak ahli bedah untuk implantasi katup jantung yang kurang invasif

TAVI menargetkan kondisi yang sering dimulai dengan murmur jantung.