The Medical City berupaya memperluas akses terhadap transplantasi hati

Manila memiliki volume transplantasi yang rendah akibat biaya tinggi.

The Medical City (TMC) Ortigas telah bermitra dengan rumah sakit milik negara, Rizal Medical Center (RMC), untuk memperluas akses terhadap transplantasi hati di tengah sistem donasi organ Filipina yang masih kurang berkembang.
Berbeda dengan banyak negara Barat dan beberapa negara tetangga di Asia, tingkat donasi organ di Filipina tergolong rendah, kata Vanessa de Villa, direktur Center for Liver Health and Transplantation di TMC Ortigas, kepada Healthcare Asia.

“Kami telah melakukan [transplantasi hati] sejak 2011, tetapi baru menyelesaikan 26 kasus,” ujarnya dalam wawancara. “Itu berarti sekitar dua transplantasi per tahun.”

Untuk mengatasi tantangan ini, De Villa mengeksplorasi model kemitraan publik-swasta, yang akhirnya mengarah pada kolaborasi TMC dengan RMC. “Karena RMC adalah rumah sakit yang berafiliasi dengan Departemen Kesehatan, memperoleh dukungan pemerintah akan lebih memungkinkan.”

Sejalan dengan itu, kemitraan ini juga berfokus pada penguatan ekosistem transplantasi hati di Filipina melalui inisiatif peningkatan kapasitas, berbagi pengetahuan, dan upaya donasi.

“Pusat ini juga memiliki program hati yang kuat dan secara aktif mengirim dokter muda ke luar negeri untuk pelatihan lanjutan,” kata De Villa. “Bersama-sama, kita dapat menjembatani kesenjangan dan menciptakan program transplantasi hati yang berkelanjutan dan berkualitas tinggi bagi masyarakat Filipina.”

De Villa, seorang ahli bedah umum, mengaitkan rendahnya volume transplantasi dengan tingginya biaya prosedur, sehingga banyak pasien Filipina memilih untuk pergi ke negara seperti India atau Taiwan. “Jumlah transplantasi di India sangat besar, dengan ratusan prosedur dilakukan di sana, sementara kami belum mencapai 100.”

“Banyak yang sebenarnya ingin tetap di Filipina jika memungkinkan, tetapi persepsinya adalah rumah sakit swasta terlalu mahal,” katanya. “Mereka yang pergi ke luar negeri biasanya mendapatkan dukungan dari sponsor dan yayasan amal.”

Pusat Hati rumah sakit ini menjalankan program transplantasi hati paling aktif di negara tersebut, semakin memperkuat kolaborasi ini.

Transplantasi akan dimulai di rumah sakit yang berbasis di Manila sementara program ini dikembangkan di Rizal Medical Center. Rumah sakit milik negara tersebut sedang membangun fasilitas baru yang diharapkan De Villa dapat menyediakan infrastruktur yang diperlukan untuk program transplantasi.

“Saya juga telah bergabung dengan staf medis di Rizal Medical Center, memungkinkan saya untuk mengamati dan memahami sistem rumah sakit secara langsung,” kata De Villa. “Kami dapat menawarkan transplantasi hati berkualitas tinggi, jadi mengapa tidak menyediakan alternatif lokal yang lebih terjangkau bagi pasien?”

Dokter tersebut menambahkan bahwa sebagian besar transplantasi hati di TMC melibatkan donor hidup, bukan donor dengan kondisi mati otak.

“Kami memiliki mesin khusus untuk memotong hati, pemotong ultrasonik yang menjadi peningkatan penting seiring dengan kemajuan teknologi,” ujarnya.

Rumah sakit ini juga memiliki sistem koordinator transplantasi hati khusus, di mana para spesialis mengawasi perawatan lanjutan pasien, pengobatan, serta potensi komplikasi. “Kami dapat menyediakan radiologi intervensional, operasi ulang, dan terapi lain yang diperlukan.”

De Villa mengatakan bahwa TMC berencana menghidupkan kembali inisiatif yang bertujuan membentuk komunitas pasien transplantasi, memungkinkan mereka untuk terhubung, berbagi pengalaman, dan saling mendukung. Kelompok dukungan ini sebelumnya aktif sebelum pandemi COVID-19 melanda.

“Ini menciptakan ruang bagi pasien untuk saling terhubung,” tambahnya.

Meskipun Pusat Hati sendiri mungkin tidak memiliki halaman khusus, The Medical City memiliki saluran media sosial aktif yang memungkinkan pasien untuk bertanya dan membuat janji konsultasi, sebagai pendekatan yang disengaja untuk menyederhanakan dukungan pasien.

Upaya uji klinis

Di luar transplantasi hati, The Medical City Ortigas memiliki situs uji klinis multi-pusat yang melakukan penelitian di berbagai bidang spesialisasi, termasuk onkologi, kardiologi, hepatologi, dan penyakit menular.

Institut Penelitian Klinis dan Translasi rumah sakit ini sedang mengeksplorasi terapi sel T dengan chimeric antigen reseptor (CAR-T), sebuah pengobatan yang membantu sistem kekebalan pasien mengenali dan menghancurkan sel kanker dengan lebih efektif.
 

Institut ini juga terlibat dalam penelitian sel punca dan terapi gen, meskipun inisiatif ini masih dalam tahap awal, kata Edgar Dimaguila, clinical trial unit head TMC, dalam wawancara yang sama.

“Kami telah melakukan diskusi awal dengan perusahaan sel punca,” ujarnya. “Mereka juga membekali kami dengan pelatihan yang diperlukan untuk program ini.”

Ia menambahkan bahwa uji klinis yang dilakukan di TMC sebagian besar berasal dari perusahaan penelitian dan pengembangan internasional serta multinasional.

Dimaguila menyatakan bahwa TMC beroperasi dengan kapasitas penuh, dengan uji klinis yang sedang berlangsung di seluruh lima cabang rumah sakit di ibu kota Filipina serta di provinsi Iloilo, Pampanga, Pangasinan, dan Laguna.