India ranks 2nd in COVID-19 clinical trials | Healthcare Asia Magazine
, India

India ranks 2nd in COVID-19 clinical trials

This was attributed to the high number of cases in the country.

India emerged as the country with the second highest number of COVID-19 clinical trials in the world, which has seen 491 trials as of early March, data from GlobalData revealed. It is followed by China with more than 200.

Globally, the US is running the highest number of trials in the world with 823 trials. Rounding out the top five are Iran and Spain, which saw more than 200 each.

GlobalData’s senior analyst Scotty Chung-Siu, MPH, commented that the high number of cases in India and the US allows more patients who could undergo COVID-19 trials. On the other hand, the low number of cases in China provides less opportunity to run trials.

“China has had the slowest increase in the number of COVID-19 clinical trials. The number of active trials in China has slowly increased from 318 to 488 over the course of the pandemic – an almost flat line compared to the US and India,” Chung-Siu said.
 

EMC Healthcare dan InterSystems akan meluncurkan sistem rekam medis elektronik canggih di Indonesia

Sistem ini dilengkapi dengan dokumentasi otomatis dan kode berbasis AI.

Rumah sakit swasta di Filipina diminta berhati-hati akan pengeluaran

Klaim layanan kesehatan di negara ini diperkirakan meningkat 21% tahun ini.

KTPH melacak pasien dan peralatan secara real-time

Rumah sakit milik negara Singapura ini juga berencana menggunakan gelang RFID pasif untuk melacak lokasi pasien.

Sistem otomatis mengangkut instrumen bedah di Singapura

Sistem ini mengirimkan instrumen siap pakai langsung ke meja operasi.

Island Hospital menggunakan rehabilitasi berbasis data untuk mempercepat pemulihan

Teknologi ini menyesuaikan latihan pasien dan memberikan feedback secara real-time.

Rumah Sakit didesak menutup kesenjangan dalam layanan kesehatan perempuan

Investasi yang lebih baik dalam kesehatan perempuan dapat meningkatkan perekonomian global sebesar USD 1 triliun per tahun pada 2040.

NUHCS melatih lebih banyak ahli bedah untuk implantasi katup jantung yang kurang invasif

TAVI menargetkan kondisi yang sering dimulai dengan murmur jantung.